Kata-Kata Mutiara Imam Syafi'i Tentang Kehidupan [Bahasa Arab & Artinya]

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta'ala-. Beberapa postingan sebelum ini, saya telah menulis beberapa syair dari Imam panutan kaum muslimin, yaitu Imam Syafi'i -rahimahullahu ta'ala-. Salah satunya bertema dengan "Menuntut Ilmu", dan yang kedua adalah tentang "Merantau dan Keutamaannya".

Nah, pada kesempatan ini saya ingin kembali berbagi beberapa bait syair lagi dari Imam pencetus Madzhab Syafi'i (Syafi'iyyah) kepada pembaca setia Kamus Mufradat. Dan tema dari kata-kata nasehat beliau kali ini adalah seputar kehidupan.

Langsung saja, silahkan dibaca, dipelajari, dan direnungkan secara seksama.

Kunci Hidup Nyaman dan Sejahtera

1# (إِذا رُمتَ أَن تَحيا سَليماً مِنَ الرَدى ** وَدينُكَ مَوفورٌ وَعِرضُكَ صَيِّنُ)

Apabila engkau menginginkan kehidupan yang jauh dari keburukan ** Lalu agamamu sejahtera, dan kehormatanmu terjaga.

2# (فَلا يَنطِقْنَ مِنكَ اللِسانُ بِسَوأَةٍ ** فَكُلُّكَ سَوءاتٌ وَلِلناسِ أَلسُنُ)

Maka janganlah sekali-kali keluar dari lisanmu satu keburukan** Karena engkau pada dasarnya penuh dengan keburukan, dan orang lain pun juga sama-sama memiliki lisan.

3# (وَعَيناكَ إِن أَبدَت إِلَيكَ مَعائِباً ** فَدَعها وَقُل يا عَينُ لِلناسِ أَعيُنُ)

Apabila kedua matamu menunjukkan kepadamu aib-aib (orang) ** Tinggalkan, dan katakan "Wahai mata, sesungguhnya orang lain pun juga sama-sama memiliki mata".

4# (وَعاشِر بِمَعروفٍ وَسامِح مَنِ اِعتَدى ** وَدافِع وَلَكِن بِالَّتي هِيَ أَحسَنُ)

Bergaulah dengan baik, maafkanlah orang yang berbuat aniaya ** Dan balaslah (kezhaliman), akan tetapi dengan yang lebih baik.

Roda Kehidupan Selalu Berputar

1# (الدَّهْرُ يَوْمَانِ ذَا أَمْنٌ وَذَا خَطَرُ ** وَالعَيْشُ عَيْشَانِ ذَا صَفْوٌ وَذَا كَدَرُ)

Zaman itu ada dua: terkadang penuh keamanan, dan terkadang berbahaya ** Begitupula kehidupan: (ibarat air) ada yang jernih, dan ada pula yang keruh.

2# (أَمَا تَرَى البَحْرَ تَعْلُو فَوْقَهُ جِيَفٌ ** وَتَسْتَقِرُّ بِأَقْصَى قَاعِهِ الدُّرَرُ)

Tidakkah engkau memperhatikan lautan, terkadang ada bangkai yang mengambang di atasnya ** Padahal di dasarnya tersembunyi berbagai macam mutiara.

3# (وَفِي السَّمَاءِ نُجُوْمٌ لَا عِدَادَ لَهَا ** وَلَيْسَ يُكْسَفُ إِلَّا الشَّمْسُ وَالقَمَرُ)

Begitupula di langit ada berbagai macam bintang yang tak terbilang ** Namun hanya matahari dan bulan saja yang mengalami gerhana.

Hidup Tenang Dengan Memaafkan

1# (لَمَّا عَفَوْتُ وَلَمْ أَحْقِدْ عَلَى أَحَدٍ ** أَرَحْتُ نَفْسِي مِنْ هَمَّ العَدَاوَاتِ)

Ketika aku memaafkan, dan tidak menyimpan kedengkian terhadap siapa pun ** Aku telah membebaskan diriku dari gelisahnya permusuhan.

2# (إنِّي أُحَيِّي عَدُوِّي عنْدَ رُؤْيَتِهِ ** لِأَدْفَعَ الشَّرَّ عَنِّي بِالتَّحِيّاتِ)

Sesungguhnya aku selalu mengucapkan selamat kepada musuhku di saat melihatnya ** Supaya aku bisa menolak bahaya dengan ungkapan penghormatan.

3# (وأُظْهِرُ الْبِشرَ لِلإِنْسَانِ أُبْغِضُهُ ** كَمَا إِنْ قَدْ حَشَّى قَلْبِي مَحَبَّاتِ)

Dan aku menampakkan wajah berseri kepada orang yang kubenci ** Sebagaimana hatiku telah diisi dengan berbagai macam rasa cinta.

4# (النَّاسُ دَاءٌ وَدَاءُ النَّاسِ قُرْبُهُمُ ** وَفِي اعْتِزالِهِمُ قَطْعُ المَوَدَّاتِ)

Manusia adalah penyakit, dan penyakitnya adalah dekat dengan mereka ** Namun menjauh dari mereka sama dengan memutus segala rasa cinta.

Sumber Petaka dan Penyakit

1# (ثَلَاثٌ هُنَّ مُهْلِكَةُ الأَنَامِ ** وَدَاعِيَةُ الصَّحِيْحِ إِلَى السِّقَامِ)

Ada tiga hal yang bisa membinasakan manusia ** Dan menjerumuskan orang sehat ke dalam berbagai macam penyakit.

2# (دَوَامُ مُدَامَةٍ وَدَوَامُ وَطْءٍ ** وَإِدْخَالُ الطَّعّامِ عَلَى الطَّعَامِ)

Banyak meneguk minuman keras, sering berhubungan int1m ** Dan memasukkan makanan di saat perut sudah penuh makanan.

Jagalah Lisan!

1# (اِحْفَظْ لِسَانَكَ أَيُّهَا الإِنْسَانُ ** لَا يَلْدَغَنَّكَ إِنَّهُ ثُعْبَانُ)

Jagalah lisanmu wahai manusia! ** Jangan sampai engkau tersengat karena ia adalah ular berbisa.

2# (كَمْ فِي المَقَابِرِ مِنْ قَتِيْلِ لِسَانِهِ ** كَانَتْ تَهَابُ لِقَاءَهُ الأَقْرَانُ)

Berapa banyak orang terkubur karena akibat lisannya sendiri ** Padahal ia sangat disegani perjumpaannya oleh kawan-kawannya.

Bagaimana Menyikapi Orang Lemah Akal?

1# (إِذَا نَطَقَ السَّفِيْهُ فَلَا تُجِبْهُ ** فَخَيْرٌ مِنِ إِجَابَتِهِ السُّكُوْتُ)

Apabila ada orang bodoh (mencelamu), janganlah kau balas! ** Diam lebih baik daripada membalasnya.

2# (فَإِنْ كَلَّمْتَهُ فَرَّجْتَ عَنْهُ ** وَإِنْ خَلَّيْتَهُ كَمَداً يَمُوْتُ)

Apabila menjawabnya, engkau telah membuatnya puas ** Dan apabila diabaikan, ia akan mati karena dongkol dan kesedihan.

Belajarlah!

1# (تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُولَدُ عَالِمًا ** وَلَيْسَ أَخُو عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ)

Belajarlah! Karena tidak ada orang yang terlahir pintar ** Dan tidaklah sama antara orang berilmu dengan yang jahil.

2# (وَإِنَّ كَبِيْرَ الْقَوْمِ لَا عِلْمَ عِنْدَهُ ** صَغِيرٌ إِذَا الْتَفَّتْ عَلَيْهِ الْجَحَافِلُ)

Sesungguhnya pembesar kaum yang tidak ada ilmunya ** Adalah pemula (kecil), ketika ia dikelilingi oleh pasukan yang besar.

3# (وَإِنَّ صَغِيْرَ الْقَوْمِ إِنْ كَانَ عَالِمًا ** كَبِيْرٌ إِذَا رُدَّتْ إِلَيْهِ الْمَحَافِلُ)

Dan (sebaliknya) jika pemuda itu berilmu ** Ia akan dianggap besar, ketika diserahkan kepadanya perkumpulan.

***

Alhamdulillah, di atas ada kurang lebih 20 bait syair dari Imam Syafi'i -rahimahullah- yang sarat dengan nasehat dan kebijaksanaan seputar kehidupan. Apabila seseorang mengamalkannya, insyaallah kehidupannya akan menjadi lebih baik, tenang, nyaman, sejahtera, dan bahagia.

Demikian, semoga sajian singkat ini bisa diambil manfaatnya. Kurang lebihnya mohon dimaafkan, dan terima kasih atas kunjungannya. Syukran, wa jazaakumullahu khairan.

Share :